Tanggal merah di kalender bangsa indonesia yang
bertepatan pada hari selasa 15 oktober 2013 merupakan hari yang berbeda dengan
hari yang lain. Karena pada tanggal 15 bulan oktober ini adalah hari raya idul adha yang perlu di
tunaikan oleh umat islam. Selain itu juga Hari raya idul adha ini merupakan
hari besar umat islam di seluruh dunia, yang manifestasinya memiliki muatan nilai terhadap pengukuhan
rasa solidoritas sesama umat islam serta
penebalan iman dan takwa kepada Allah
SWT.
Sebenarnya pada hari raya idul adha ini adalah
untuk mengingat dan mengenang dua peristiwa kisah nabi ibrahim yang dapat menggugah perhatian umat islam. Jika
kita kaji lebih mendalam kejadian dari nabi ibrahim ternyata pernyataan takwa
dan iman kepada Allah tidak hanya cukup
melalui sebuah lantunan bahasa iman dan takwa. Namun juga keikhlasan hati
terhadap perintah Allah menjadi bahan penilaian iman dan takwa yang sebenarnya.
Buktinya Allah masih menguji nabi ibrahim dengan memerintahkan untuk
menyembelih anaknya yaitu nabi ismail. sehingga pada waktu itu nabi ibrahim
mampu mengikhlaskan anaknya untuk di sembelih dan begitupun juga pada nabi
ismail yang merelakan dirinya untuk di sembelih hanya
demi perintah Allah. Bahkan godaan
syetan yang mencoba merubah pola pikir nabi ibrahim dan nabi ismail berhasil di
musnahkan dengan tiga batu yang di lemparkan kepada syetan. Setelah syetan
pergi,nabi ibrahim meneruskan niatnya untuk menyembelih nabi ismail. Namun ketika nabi ismail hendak di
sembelih,Allah menggantikannya dengan seekor kambing. Dan bermula dari
peristiwa ini yang menjadi dasar di
syariatkan qurban yang di lakukan pada
hari raya idul adha.
pada hari raya idul adha tahun sekarang ternyata
sangat jauh berbeda dengan idul adha pada lima
tahun yang lalu. Kalau dulu para pemuda ikut berpartisipasi dalam
menyemarakkan idul adha. parade musik thong-thong ikut meramaikan lantunan
takbir. petasan-petasan penghancur langit ikut mengembirakan malam takbiran.
Namun nuansanya sekarang sudah sangat jauh bergeser, peran pemuda sudah tidak
seperti dulu. Masjid dan mushallah pada malam hari idul adha hanya di isi oleh
para orang tua. Hal ini menunjukan adanya skeptis dan kelemahan iman dan takwa para pemuda terhadap kebesaran Allah SWT.
Bahkan aktualisasi peringata dua peristiwa nabi ibrahim (qurban dan haji) sudah
melemah dan tak bergairah di masyarakat yang perekonomiannya menengah keatas.
Namun di
balik itu semua ternyata masih ada rangkaian idul adha yang masih melekat
dan memberikan sebuah makna kebersamaan
yaitu silaturrahmi antar umat islam. Apalagi seusai shalat ied di mushallah,
dari yang dulunya tidak pernah berbahasa dengan teman sewaktu kecil di hari itu
mampu membayar segala kerinduan
pada teman sewaktu kecil. Dari yang dulunya segan mendatangi rumah famili
ternyata di hari itu mampu membayar segala keseganan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar