Nabi
Ibrahim as adalah sosok nabi yang wajib di percayai kenabiannya. Kisah
pencariannya tentang tuhan yang banyak ssekali memberikan inspirasi tentang
pencarian jati diri manusia untuk bertuhan. Namun kisah Nabi ibrahim as tak
berhenti sampai disitu saja. Nabi Ismail as yang merupakan salah satu anak kandung laki – laki yang diperoleh
dengan istrinya yang bernama sitti hajar panjang kisah kenabian Nabi Ibrahim
as. bernama sitti hajar panjang kisah kenabian Nabi Ibrahim as. Kisah kenabian
Nabi Ibrahim as teruji oleh datangnya sebuah mimpi yang dianggap wahyu atau
perintah dari ALLAH SWT selama tiga hari
berturut – turut. Dalam mimpinya tersebut Nabi Ibrahim as diperintahkan untuk
menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail
as. Akan tetapi pada saat Nabi Ibrahim akan menyembelih anaknya tersebut dengan
izin ALLAH SWT Nabi Ismail as langsung berubah menjadi seekor kambing.
Begitulah kisah Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as yang sampai kini diperingati
oleh seluruh umat islam dengan hari raya idhul adha yang pada perayaannya umat
islam diwajibkan untuk kurban bagi yang mampu. Hari raya idhul adha ini
bertepatan dengan para umat muslim melaksanakan rukun islam yang kelima yaitu
naik haji (bagi yang mampu).
Pada
saat naik haji ini mempunyai makna yang begitu besar yang dapat kita ambil
sebuah hikmah mendalam. Pada saat melaksanakan haji ada pakaian wajib
dikenakan, hal ini mengingatkan bahwa derajat manusia di sisi tuhan itu sama akan tetapi iman dan
taqwa merupakan ukuran yang di teliti oleh ALLAH SWT. Dan pengambilan makna
tentang ini juga berlaku juga untuk pembagian potongan daging hasil kurban.
Apa
yang terjadi dengan pemaknaan ini?
Tak
cukupkah ahli tafsir di negeri ini?
Kurang
bijakkah takmir masjid kita akhir – akhir ini ?
Hari
ini pembagian kupon untuk pengambilan daging kurban sudah merata yang artinya
miskin enggak rata dapatnya. Dengan
fenomena seperti ini menjadi suatu hal tidak dapat kita terus terusan
membiarkan hal ini. Ketidak jelasan target tentang pembagian daging kurban
menjadi sebuah paradigma yang harus diubah.
Hal ini dapat disebut konversi makna yaitu peralihan sebuah arti yang
mendalam tentang penggunan yang disebabkan oleh waktu. Agar tidak terjadi suatu
hal yang sembrono dalam pembagian daging kurban ini Setidaknya takmir masjid
yang mengadakan pemotongan kurban mau bekerja sama dengan instansi yang
mempunyai data seluruh penduduk yang jelas, salah satu contohnya kepala desa
yang tentunya mempunyai data lengkap seluruh penduduk yang ada di sebuah desa
yang dia pimpin. Dengan begitu
setidaknya ada data yang jelas juga tujuan yang ingin dicapai juga dirasa cukup
akurat. Kepala desa juga dapat mengetahui dengan jelas keadaan masyarakat
sekitarnya dari sisi ekonomi serta keadaan warganya secara lebih real. Dengan proses seperti ini tentu meminimalisir
terjadinya kesalahan target penerima daging kurban. Niatan seorang penyumbang
kurban tentu untuk dibagikan kepada seluruh warga yang dirasa kurang beruntung
atau fakir miskin. Dari sini saja kita sudah menyiakan niat ikhlas si
penyumbang hewan kurban tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar