Minggu, 12 Oktober 2014

Idul Adha ; Makan – Makan Oleh ; Delly Yunita



Judul diatas pas untuk dijadikan tradisi didesa saya karena setiap idul adhan maupu idul fitri bagi kaum perempuannya tidak prnah menunaikan sholat ied. dan anehnya lagi mereka datang datang kelanggar hanya sekedar menyiapkan makan buat kamum laki-laki sehabis shalt ied. Telah bermacam upaya saya lakukan, bahkan saya sudah bicarakan kpada tuah rumah yang punya langgar karena kebutuhan kebutuhan rumah saya jauh dari masjid. Namun tidak ada tanggapan, alasannya tempat ibadahnya tidak  muat padahal tidak sesuai dengan keadaannya. Itulah yang membuat saya gelisah selama ini. Apalagi hari raya idul adha kebanyakan dari mereka menganggap enteng katanya hari raya ikut-ikutan kata orang madura “ noro’ talasanah oreng haji”.
Yang lebih ngiris dari saya kecil sampai umur 20 tahun tidak pernha merasakan istimewa di hari raya idul adhan acaranya Cuma salam-salaman dn makan-makan, tradisi tukar kue lebaran yang sudah dari dulu jika tidak membawa kue mereka dianggap pelit. Kadang saya memilih diam dirumah daripada keliling rumah saudara. Apalagi saa dendiri tidak punya tunangan. Jadi bikin tambah males biasanya yang punya tunangan silaturrahmi sma tunangannya kerumah dsaudara dihari raya tapi ada hal yang menyenangkan juga dihari raya bis mempertebal dompet karena tiap hari raya dikasi uang sama family yang bertamu kerumah. Kalau setiap hari raya pakai baju baru intinya hari raya kurang berkesan bagiku karena ibaah tidak lengkp tidak bisa menunaikan sholat ied harus menempuh syarat yang lumayan jauh, karena kurang sadarnya mereka padahal agama mereka sangat kokoh bahkan merekan menolak ajaran muhammadiyah ajaran yang sesat. Sungguh masyarakt didesa saya aneh, baik dari tradisi maupun agama. Hari raya idul adha tahun ini biasa-biasa saja seperti hari biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar