STKIP PGRI
sumenep
merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada di madura khususnya kota sumenep
dan satu-satunya perguruan tinggi yang menjadi tenaga pencetak guru sebagai
sarjana pendidikan, Di sumenep sendiri sekian banyaknya seorang pendidik (guru)
rata-rata alumni dari STKIP PGRI sumenep. Seiring perkembangan jaman setiap
perubahan dan permasalahan pasti ada, baik secara sistem pembangunan maupun
pendidikan, secara sistem pembangunan STKIP PGRI sumenep saat ini sudah mulai
cukup baik dan mulai berkembang seperti
motto STKIP PGRI sumenep sendiri “Maju
dan berkembang dengan kualitas”. kualitas
yang kreatif, unggul, aktif, tepat, cepat dan solutif. Yang dimana menjadi tujuan STKIP PGRI sumenep
kedepan. Saat ini STKIP PGRI sumenep
sudah menjadi salah satu perguruan tinggi yang besar dan
lebih berkualitas dibandingkan yang dulu. Segala sarana dan prasarana juga
sudah mulai cukup lengkap dari gedung aula, gedung graha kemahasiswaan,
perpustakaan, ruang laboratorium dan di tambah lagi poliklinik
.
dimana
merupakan sarana dan prasarana yang sudah mulai cukup lengkap bagi
mahasiswa, namun ketika berbicara
konteks mahasiswa STKIP PGRI sumenep hari ini yang dikatakan mahasiswa adalah
kaum akademis seakan-akan bau akademis itu sudah mulai luntur, seorang
mahasiswa saat ini tidak ada bedanya dengan
seorang siswa. Sekian banyak mahasiswa yang belum memahami tugas dan
tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Budaya hedonisme yang sudah membudaya
dalam kalangan mahasiswa hari ini yang dimana mahasiswa lebih mengedepankan
kesenangan semata dari pada meluangkan waktu untuk belajarnya. karena mahasiswa
hari ini hanyalah menyandang sebuah identitas saja, namun belum memahami tugas
dan tanggung jawabnya sebagai seorang mahasiswa. Ibaratkan kupu-kupu yang hanya
kuliah pulang tanpa memikirkan apa yang diperolehnya. Mungkin secara sistem
pembangunan STKIP PGRI sumenep sudah mulai cukup berhasil, namun ketik melihat
kondisi hari ini secara sistem pendidikan STKIP PGRI sumenep belum berhasil.
Apa arti sebuah bangunan kampus yang berkembang jika mahasiswanya tidak pernah
berkembang dalam pemikiran, menurut saya STKIP PGRI lebih mengkedepankan sistem
pembangunan dari pada mengkedepankan sistem pendidikannya. Permasalahan hari ini
bagaimana meningkatkan minat belajar mahasiswa, yang saya harapkan setiap
selesai perkuliah diadakannya sebuah kajian rutin yang membahas tentang mata
kuliah yang telah diberikan oleh dosen, kareana setiap kepasitas kemampuan
mahasiswa pasti beragam, karena dalam forum yang formal tentu setiap mahasiswa
terkadang kurang floor ataupun canderung kurang aktif karena di akibatkan
kurang percaya diri dan kebanyakan mahasiswa mudah lupa dengan mata kuliah yang
baru diberikan oleh dosen, alangkah baiknya jika kita mengupas kembali apa yang
telah diberikan oleh dosen setelah perkuliahan usai dengan melakukan kajian
rutin, disini kita dapat menuangkan inspirasi dan melatih kemampuan percaya
diri, atau setelah pulang kuliah kita memfungsikan perpustakaan untuk membaca-baca
buku, karena tidak banyak mahasiswa yang mau mengunjungi perpustakaan, yang
dimana seperti pepetah mengatakan “buku
adalah gudang ilmu” namun apa arti sebuah peribahasa ketika kita tidak
mampu memahami makna yang sebenarnya dan untuk apa sebuah sarana dan prasarana
yang lengkap jika tidak dipergunakan. Saya harap ada kebijakan dari kampus
tentang bagaimana meningkatkan minat baca mahasiswa dengan membangun sistem
pembelajaran yang memprioritaskan mahasiswa untuk membaca.
Dan permasalah
yang kedua tentang masalah parkir mahasiswa, walaupun saat ini tempat parkir di
STKIP PGRI sumenep sudah mulai cukup membaik dibandingkan sebelumnya, namun
saya harap tempat parkir mahasiswa di STKIP PGRI sumenep lebih diperketat,
karena
sudah beberapa kali terjadi kejadian sepeda mahasiswa yang hilang akibat
kelalaian petugas kampus. Dan saya berharap tempat parkir diberi atap agar
parkir lebih tertata dengan rapi. (Nyos/kd/HMI)...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar