Jalan
Mulai Menyempit
Ditepi
Harapan-Harapan Yang Mulai Habis
Mimpi
Seakan Nyata
Namun
Malah Syahdu Datang Menjelma
Ku
Titip Salam-Salam Manis Pada Malaikat
Namun Iblis Datang Seketika
Apa Daya Aku Masih Dalam Mimpi
Tubuh Kaku Seakan Mati
Ingin Ku Lawan Terbenamnya Matahari
Ingin Ku Putar Poros Bumi
Tuk Percepat Terbit Mentari
Agar Ku Tersadar Dari Mimpi
Dan Terbangun Dari Tidur Ini
Ini
Bukan Tentang Kamar Tidurku
Namun
Tentang Jeruji Yang Kau Ciptakan Untukku
Jangankan
Terlepas Dan Terbebas
Tubuh
Ini Saja Terbujur Kaku
Serontak
Pasukan Air Mata Mulai Memberontak
Tapi
Apa Daya Angin Menghapus Gerak...
Pernah
Ku Cerita Tentangmu
Pada
Lembaran-Lembaran Putih Yang Membisu
Aku
Coba Berteriak Tentang Kita
Pada
Tinta-Tinta Hitam Pena
Namun
Penapun Balik Memakiku
Aku
Titip Semua Rasa Ini
Pada
Harapan-Harapan Yang Menipis
Hingga
Akhir Bait Inipun
Lembaran-Lembaran
Ini Tetap Membisu
Dan
Penapun Kembali Memakiku
Aku
Belum Sadar....
Karena
Mimpi Ini Lebih Kuat Dari Makian Penaku
Kalau
Bukan Kau...
Maka
Lembaran Ini Takkkan Membisu
Kalau
Bukan Kau
Pena
Ini Tak Mungkin Memakiku...
Namun
Ini Tetap Kau, Lembaran Dan Penaku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar