Sabtu, 25 Oktober 2014

KAU, LEMBARAN BISU DAN PENAKU - Urip Prayitno



Jalan Mulai Menyempit
Ditepi Harapan-Harapan Yang Mulai Habis
Mimpi Seakan Nyata
Namun Malah Syahdu Datang Menjelma

Ku Titip Salam-Salam Manis Pada Malaikat
Namun Iblis Datang Seketika
Apa Daya Aku Masih Dalam Mimpi
Tubuh Kaku Seakan Mati
Ingin Ku Lawan Terbenamnya Matahari
Ingin Ku Putar Poros Bumi
Tuk Percepat Terbit Mentari
Agar Ku Tersadar Dari Mimpi
Dan Terbangun Dari Tidur Ini


Ini Bukan Tentang Kamar Tidurku
Namun Tentang Jeruji Yang Kau Ciptakan Untukku
Jangankan Terlepas Dan Terbebas
Tubuh Ini Saja Terbujur Kaku
Serontak Pasukan Air Mata Mulai Memberontak
Tapi Apa Daya Angin Menghapus Gerak...

Pernah Ku Cerita Tentangmu
Pada Lembaran-Lembaran Putih Yang Membisu
Aku Coba Berteriak Tentang Kita
Pada Tinta-Tinta Hitam Pena
Namun Penapun Balik Memakiku

Aku Titip Semua Rasa Ini
Pada Harapan-Harapan Yang Menipis
Hingga Akhir Bait Inipun
Lembaran-Lembaran Ini Tetap Membisu
Dan Penapun Kembali Memakiku
Aku Belum Sadar....
Karena Mimpi Ini Lebih Kuat Dari Makian Penaku

Kalau Bukan Kau...
Maka Lembaran Ini Takkkan Membisu
Kalau Bukan Kau
Pena Ini Tak Mungkin Memakiku...
Namun Ini Tetap Kau, Lembaran Dan Penaku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar