KATA PENGANTAR
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Assalamualaikum
Wr. Wb
Alhamdulillah hirobbil alamin, puji syukur kehadirat
tuhan azza wajalla. Salawat serta salam always send to Rosulullah SAW. Serta
salam dan doa untuk semua pembaca dan pengkaji makalah ini.
Makalah ini bertemakan “Organisasi dan Perilaku
Organisasi” disampaikan pada Rapat Kerja Pengurus Wilayah Himpunan Mahasiswa
Sekecamatan Sapeken Sumenep (HIMAS) Hari Sabtu 19 April 2014. Dengan adanya
kajian makalah ini besar harapan penulis dapat memberikan pandangan baru yang
bisa menjadi motivasi baru dalam berorganisasi khususnya pada teman-teman
Pengurus Wilayah Himpunan Mahasiswa Sekecamatan Sapeken Sumenep (HIMAS) .
Mungkin ini yang bisa penulis sampaikan, Tulisan ini jauh
dari kesempurnaan sehingga diperlukan suatu kritik dan saran yang membangun.
Dan semoga bermanfaat untuk penulis pribadi, perkembangan ilmu pengetahuan
serta para pembaca. Amin......
Pantang
Menolak Tugas
Pantang
Tugas Tak Teselesaikan
Yakin
Usaha Sampai (YAKUSA)
Billahittaufiq
wal Hidayah
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Sumenep,
16 April 2014
Urip Prayitno
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................ 1
A.
Latar Belakang ........................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C.
Tujuan ....................................................................................... 2
BAB II Pembahasan .............................................................................. 3
A.
Organisasi .................................................................................. 3
1.
Definis ................................................................................. 3
2.
Pentingnya
Organisasi .......................................................... 4
B.
Manajemen ............................................................................... 6
1.
Definisi ................................................................................ 6
2.
Fungsi-fungsi
Manajemen dalam Organisasi .......................... 6
C.
Kepemimpinan .......................................................................... 8
1.
Definisi ................................................................................ 8
2.
Pemimpin
Professional ......................................................... 8
D.
Dinamika ................................................................................... 11
E.
Langkah Taktis
Organisasi ......................................................... 13
1.
Analisis SWOT ................................................................... 13
2.
Perancangan Sistem
Organisasi ........................................... 16
BAB III Penutup .................................................................................. 17
A.
Kesimpulan .............................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 19
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar
belakang
Manusia pada
hakikatnya merupakan makhluk individu dan makhluk sosial. Mahasiswa adalah
suatu komunitas yang berada pada lingkaran manusia. Maka secara esensi
pernyataan tersebut, mahasiswa memiliki eksistensi sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial (kolektif).
Dalam proses
kehidupan (keluarga, lingkungan, pendidikan) mahasiswa tidak terlepas terhadap
peran sosial yang dimana secara implisit tergambar dalam kehidupan berkelompok
(organisasi). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Prof. Dr. J. Winardi, SE
(2003:1) fakta menunjukkan bahwa kebanyakan dari kita menjalani sebagian besar
dari kehidupan kita dalam organisasi (organisasi keluarga, organisasi kerja,
organisasi pendidikan (sekolah), organisasi masyarakat, dsb). Kita tidak
terlepas dari peran dinamika kelompok karena mahasiswa memiliki kecendrungan
keterbatasan dalam melakukan perwujudan diri yang bermakna (karir). Maka dari
itu perlu adanya kontribusi dari mahasiswa lain untuk mencapai misi-misi yang
tidak mungkin dicapai dan diusahakan secara individual, dalam hal ini dapatkita
sebut organisasi dan proses organisasi.
Dalam
perkembangan dunia yang begitu pesat ini hingga pada keterbukaan yang bebas
(globalisasi) hari ini menimbulkan permasalahan-permasalahan yang lebih
kompleks dari dari sebelumnya. Apalagi pekembangan tersebut terkadang tidak
selaras bahkan berbanding terbalik dengan kualitas SDM khususnya dikalangan
mahasiswa. Seumpama ada batu besar yang menggelinding dari atas menghantam
suatu mahasiswa yang dimana mahasiswa belum kuasa untuk membendung, hingga pada
akhirnya diperlukan suatu kekuatan yang terorganisir untuk membendung bahkan
untuk mengalihkan ancaman menjadi kesempatan perubahan. Disini eksplisit sangat
jelas peran organisasi dan perilaku organisasi dinilai sangatlah penting dalam
menjawab tantangan global terlintas pernyataan seorang para ahli Chris Argis “organisasi-organisasi
dibentuk guna menacapai sasaran-sasaran yang dapat dicapai dengan terbaik
dengan kekuatan yang kolektif (Argyris, 1964:35).
Tantangan global
tidak hanya menuntut mahasiswa memacu kapasitas intelektual yang kuat akan
tetapi ada berbagai hal yang menjadi kebutuhan di zaman global meliputi
intelektual, spiritual, ekonomi, politik, psikologikal, sosiologikal (sosial)
kultur dsb. Hal-hal tersebut tidak kita dapatkan secara kompleks dalam ruang
atau diatas bangku kuliah, yang dimana seringkali bangku kuliah menghegemoni
serta membelenggu kita kepada pemahaman klasik dan kecelakaan sejarah ilmu
pengetahuan. Dengan beberapa hal
tersebut perlu adanya suatu jawaban akan permasalahan-permasalahan tersebut
yang dimana terlintas suatu kata yang sederhana, saklar dan penuh makna yaitu
organisasi-organisasi akan menjawab permasalahan-permasalahan dan tuntutan yang
kompleks terhadap kondisi dihari ini. Maka pada makalah ini penulis akan
membahas mengenai organisasi serta aspek-aspeknya dan aktualisasinya pada
kehidupan khususnya bagi mahasiswa dalam menjawab dinamika yang kompleks.
B.
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud organisasi dan perilaku organisasi?
2. Bagaimana
aktualisasi organisasi?
C.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Menjelaskan
organisasi dan perilaku-perilaku organisasi
2. Aktualisasi
organisasi serta langkah-langkah organisasi
BAB II
Pembahasan
A.
Organisasi
1.
Definisi
Dalam
makalah ini, penulis memaparkan didepan gambaran pentingnya organisasi dalam
menylesaikan permasalah yang kompleks pada zaman global ini. Namun dalam
memahami peran/fungsi organisasi terlebih dahulu kita harus memahami tentang
eksplisit organisasi.
Ada
berbagai pendapat para ahli ilmuan yang
mungkin bisa kita jadikan referensi dalam memahami organisasi. James D Mooney berpendapat bahwa
“organisasi merupakan bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama”
(Winardi, 2003:13-14).
Dalam
berorganisasi berlaku suatu tujuan yang disepakati sehingga tujuan bersama atau
tujuan organisasi seluruh kegiatan yang terdapat dalam suatu
kelompok/perserikatan yang bernama organisasi berupaya mewujudkan misi dari
organisasi itu tersendiri dalam proses pencapaian tujuan organisasi tidak hanya
pada akhir akan tetapi terhadap proses organisasi sebagai miniatur, sebagai
kerangka dalam melaksanakan proses kehidupan .
Pada
sudut pandang yang berada seorang pakar chester I bernard menyatakan bahwa
“organisasi adalah suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan dua organ atau lebih”
Rumusan persepsi
chester tersebut sangatlah sederhana. Akan tetapi esensi organisasi secara
fundamental terkadang dalam pernyataan tersebut. Esensi organisasi yang
terkandung dalam pernyataan chester yaitu meliputi :
a. Kumpulan
dua orang atau lebih disini.
Jelas sekali, bahwa
organisasi merupakan himpunan dari organ-organ atau orang-orang.
b. Kerja
sama.
Esensi berikutnya yaitu
aktivitas kerja sama, yang dimana uh organisasi terletak pada kerja sama yang
dilatar belakangi tujuan bersama.
Salah seorang tokoh manajemen indonesia Drs. Malayu. S.P
hasibuan juga memberikan suatu pandangan mengenai organisasi, yaitu :
“suatu
sistem perserikatan formal, berstuktur dan terkoordinasi dari kelompok yang
bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu”
Ada
suatu hal yang perlu diperhatikan dalam persepsi malayu yaitu “ berstuktur dan
terkoordinasi”. Dua hal tersebut secara sadar bermakna manajemen.
Sebagai
entitas sosial, organisasi berarti kesatuan orang atau kelompok orang yang
melakukan interaksi. Pola-pola suatu organisasi tidaklah seperti pola interaksi
personal akan tetapi pola interaksinya telah diatur sebelumnya. Karena
organiasasi dilihat sebagai suatu entitas sosial dengan berbagai realitas
sosial yang ada. Maka dipandang perlu adanya pengaturan pola interaksi
anggotanya sehingga tercipta harmonisasi interaksi organisasi yang sesuai
dengan entitas-entitas sosial organisasinya. Maka secara eksplisit organisasi
diperlukan suatu proses untuk mengkoordinasi pola-pola interaksi
anggota-anggotanya. Suatu sistem koordinasi yang dibangun dapat kita artikan
sebagai proses menejemen.
Dari
berbagai asumsi-asumsi yang ada maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama didalam suatu
sistem manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2.
Pentingnya
organisasi.
Organisasi
tidak hanya dipandang sebagai intitas-intitas sosial yang bertujuan mencapai
misi tertentu. Namun ada masalah yang tersimpan dalam organisasi yang dapat
menopang aktivitas mahasiswa .
Dimana
secara garis besar proses organisasi berperan sebagai ajang simulasi atau
latihan dalam proses kehidupan dimasyarakat ataupun lebih sempit terhadap dunia
kerja. Dapat kita ketahui bersama dalam perkuliahan tidak dipelajari kemampuan
soft skill seperti ini. Saat didalam perkuliahan kata sebatas mendapat satu
disiplin ilmu, padahal tantangn global sangatlah kompleks. Maka dari itu peran
organisasi sangatlah vital. Adapun pendapat organisasi bagi mahasiswa :
a. The
knowledge creating company (winardi, 2003:339)
Melihat
tantangan global yang begitu kompleks serta dipadukan terhadap realitas
masyarakat yang menambah kompleksitas tuntutan dewasa ini akan tetapi proses
perkuliahan hanya mengkaji satu disiplin ilmu yang terkadang mengandung
pembahasan yang lawas.
Dengan
adanya organisasi kita dapat mengembangkan mengkaji seluruh aspek ilmu
pengetahuan sesuai kebutuhan. Apalagi dalam organisasi terdapat organ-organ
yang memiliki disiplin ilmu yang berbeda, serta kelebihan yang berbeda pula.
b. Training
leadership
c. Timing
manajemen
d. Nerworking
e. Sosial
skill
f. Problem
solving & manajemen konflik.
B.
Manajemen
1.
Definisi
Dalam menjalankan organisasi perlu adanya suatu
pengaturan, mulai dari awal hingga pencapaian tujuan. Adanya berbagai sumber
daya organisasi yang beragam dibutuhkan suatu pengaturan yang matang sehingga
sumber daya yang ada dapat diatur dan dikelola dengan baik. Pengaturan didalam
organisasi dapat kita kenal sebagai suatu manajemen.
Ketika kita mencoba melihat diberbagai referensi
buku ataupun situs banyak sekali definisi manajemen sesuai dari pandangan
setiap ilmuan, para ahli atau pakar mengambil sudut pandang namun dari berbagai
pendapat pada esensinya sama walaupun seringkali dipandang berbeda.
Menurut Daft : ”
Manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dengan cara efektif &
efisien lewat perencanaan, pengeorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber
daya organisasi”
(http//fachrurramadhanblogspot.com/2012/04)
pengertian-manajemen-dan fungsinya)
George R terry : “Manajemen merupakan seni dalam menyesuaikan pekerjaan melalui orang
lain”. (2009:45)
SP. Hasibuan :
“Manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”
Dari berbagai pandangan beberapa ahli diatas dapat
penulis simpulkan makna/definisi manajemen sebagai suatu proses pengaturan
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
2.
Fungsi-fungsi
manajemen dalam organisasi
Selaras
dengan definisi manajemen yang beragam, banyak sekali pendapat parah ahli
mengenai fungsi managemen diantaranya :
a. Henry
fayol yang dikutip oleh usman :
Ø Planning
(perencanaan)
Ø Organizing
(pengorganisasian)
Ø Commanding
(pemberian comando)
Ø Coordinating
(pengkoordinasian)
Ø Controling
(pengawas)
b. Lulter
gulick yang dikutip oleh Siagian
Ø Planning
Ø Organizing
Ø Staffing
Ø Directing
Ø Coordinating
Ø Reporting
Ø Controling
c. Arif
Rosid (Ketua Umum PB. HMI 2010-2013) dalam konstitusi HMI (2010:151)
Ø Planning
Ø Organizing
Ø Directing
Ø Coordinating
Ø Controling
Ø Evaluating
Dari pendapat beberapa ilmuan serta
melihat perkembangan dinamika organisasi dapat dirumuskan fungsi manajemen
terakumulasi terhadap :
Ø Planning
Ø Organizing
Ø Directing
Ø Controling
Ø Evaluating
C.
Kepemimpinan
1.
Definisi
Setelah
kita memahami manajemen ada suatu hal penting yang selanjutanya perlu dipahami
yakni kepemimpinan organisasi tidak berjalan jika terdapat pemimpin sebagaimana
pernyataan coarlous
(http//ekonomi.kmposania.com/manajemen/2003/11/01/makalah-kepemimpinan-pengantar-manajemen-606797.html)
: ”Kelompok tanpa pemimpin seperti tubuh
tanpa kepala, mudah sesat, panik, kacau dan anarkis”. Maka perlu adanya
pemimpin dalam mengatur organisasi. Adapun beberapa pandangan tentang
kepemimpinan yaitu :
Goorge R Terry (2006:495) sebagai berikut : “kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan kelmpok
secara sukarela”
Halpin
winer : “kepemimpinan menekankan dua
dimensi perilaku pemimpin yaitu memprakarsai struktur dan media pertimbangan”.
Kader
HMI komisariat STKIP PGRI Sumenep, makalah KMO BK
“Kepemimpinan adalah sistem dan
perilaku seseorang untuk mensugesti dan memotivasi orang lain dengan kemampuan
dan kepribadian yang dimiliki upaya mencapai tujuan dan memberikan layanan
organisasi”
Jadi
inti pokok dalam kepemimpinan meliputi : pengaruh, sikap, skill, kepribadian
dan pencapai tujuan.
2.
Pemimpin
profesional
Dalam proses memimpin perlu adanya
sifat dan sikap profesional yang dipandang ideal untuk menjalankan organisasi.
Ciri-ciri pemimpin profesional yang ideal meliputi:
1.
Kekuatan atau energi
2.
Penguasaan emosional
3.
Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
4.
Kecakapan berkomunikasi
5.
Kemampuan teknis kepemimpinan
6.
Percaya terhadap kemampuan orang lain
7.
Mendengar apa yang disampaikan orang lain
8.
Kemampuan memahami orang lain
9.
Menjadi arah (navigator) bagi orang lain
10. Memperlengkapi orang lain
Pada
Kitab Asto Broto (mpu sindok abad ke-19) yang
dikutip oleh Harmadi & SW. Warsito (Tanpa Tahun:72:73), seorang pemimpin
harus memiliki 8 watak pemimpin yang meliputi :
a.
Watak Kuworo (Bumi)
Bumi adalah ibu pertiwi yang penuh belas kasih, ikhlas
berkorban untuk orang lain tanpa memikirkan diri sendiri, bersedia menjadi
tumpuan siapapun yang memerlukannya.
b.
Watak Samudro
(Laut)
Lautan maha luas tidak terbatas, mampu menampung apa
saja, banyak pengalaman dan pengetahuan, dan selalu menyesuaikan diri dimanapun
berada.
c.
Watak Agni (Api)
Api akan melalap apa saja yang ada di sekitarnya, tanpa
kompromi. Tapi ia tidak akan membakar benda-benda yang karena sifatnya memang
tidak mudah terbakar (Kebenaran).
d.
Watak Bayu (Angin)
Angin dapat menyusup ke mana-mana. Bermanfaat atau tidak,
akan bekerja tanpa pamrih.
e.
Watak Baskoro
(Matahari)
Matahari bersifat tenang tidak keburu nafsu, teratur
geraknya.
f.
Watak Condro
(Bulan)
Selalu rendah hati, ramah dan halus budi bahasanya,
dikenal banyak orang dan pandai bergaul dengan siapapun.
g.
Watak Kartiko
(Bintang)
Bintang sangatlah teguh.
h.
Watak Dahono
(Mendung)
Mendung selalu bersifat adil. Menurunkan hujan sebagai
hujan dan menghukum dengan guntur dan petir bagi mereka yang melakukan
kesalahan.
Beberapa
ciri pemimpin tersebut secara eksplisit telah terakumulasi pada sikap
kepemimpinan Rasulullah SAW yang sungguh sangatlah sempurna dimata dunia dan
tuhan sebagai mana dalam surat al-ahzhab ayat 21 : “sesungguhnya telah ada pada diri
Rasulullah SAW suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap
rahmat Allah SWT dan kedatanga hari kiamat dia banyak menyebut Allah”
Adapun secara terinci kepemimpinan rasulullah yang
sempurna meliputi :
a. Siddiq
(benar) sehingga dapat dipercaya
b. Tabligh
(penyampai) kemampuan komunikasi dan negoisasi
c. Amanah
(bertanggung jawab)
d. Fathanah
(cerdas)
Empat
ciri kepemimpinan tersebut telah mencakup seluruh ospek kepemimpinan
profesional yang ideal
D.
Dinamika
Faktor organisasi yang tersusun atas berbagai organ-organ
yang berbeda-beda dengan berbagai kepentingan seringkali menimbulkan berbagai
permasalah yang dikenal sebagai konflik organisasi. Berbagai tahapan konflik
yang sering terjadi dalam organisasi meliputi :
1.
Konflik Laten
2.
Konflik Yang
Persepsi
3.
Konflik yang
dirasakan
4.
Konflik yang
terminivestasi
5.
Konflik pasca
terjadi (Pondy, 1967:296-320).
Setelah kita mengenal konflik dengan berbagai tahapan
konflik, adapun metode yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan konflik yakni
:
1.
Metode Dominasi
& Supremasi
Tindakan dominasi dan supremasi memiliki dua ciri khas
yaitu :
a.
Menekan konflik
b.
Tercipta situasi
menang kalah (Win-Lose Solution).
Supremasi dan dominasi dapat terjadi melalui cara-cara
berikut :
a.
Forcing
(Memaksakan)
b.
Smoothing
(Meredakan)
c.
Avoidance
(Menghindari)
d.
Majority Rule
(Pengambilan Suara Terbanyak)
2.
Metode Kompromis
Suatu metode penyelesaina konflik dengan meyakinkan para
pihkak yang berdiput untuk mengorbankan sasaran tertentun, agar dapat idraih
sasaran lain.
3.
Pemecahan masalah
secara integratif
Metode ini terbagi atas tiga macam tipe metode pemecahan
konflik secara intergratif yaitu:
a.
Metode Konsensus
Pada metode ini, pihak yang berkonflik dipertemukan untuk
mencapai solusi terbaik dalam hal memecahkan problem yang dihadapi, dan dalam
hubungan ini tidak akan diupayakan supaya salah satu pihkan mencapai
kemenangan.
b.
Metode Konfrontasi
Mempertemukan pandangan pihak terkait lalau menganalisa
dan mencarikan solusi sehingga seringkali solusi dicapai secara rasional.
c.
Penggunaan
Tujuan-tujuan Sub Ordinan
Mendistraksi perhatian pihak yang terlibat konflik yang
ada, dari tujuan-tujuan mereka yang bersaingan dan terpisah (lewicki, et,al.,
1985:279).
E.
Langkah Taktis Organisasi
1.
Analisis SWOT
Ukurlah kemampuan diri, karena makan berlebih akan muntah,
dan memikul melebihi kekuatan akan patah
Analisa
SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert Humprey pada dasawarsa
1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah akronim dari huruf awalnya yaitu
Strenghts (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan
Threat (Ancaman).
Metoda
analisa SWOT bisa dianggap sbg metoda analisa yg paling dasar, yg berguna utk
melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa
biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan menambah
keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi kekurangan dan
menghindari ancaman.
Jika
digunakan dgn benar, analisa SWOT akan membantu kita utk melihat sisi-sisi yg
terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Analisa
ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa jadi
dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda ke empat
bagian tersebut.
Hal ini
diwajarkan, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan memberikan
output berupa arahan dan tidak memberikan solusi “ajaib dalam sebuah
permasalahan.
“Luck is
a matter of preparation meeting opportunity à Keberuntungan adalah sesuatu dimana persiapan
bertemu dengan kesempatan (Oprah Winfrey)
Ø
Strengh (kekuatan)
adalah situasi atau
kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
Strenght ini bersifat internal dari organisasi atau sebuah
program.
Contoh :
1)
Jumlah anggota yang lebih dari cukup (kuantitatif)
2)
Berpengalaman dalam beberapa kegiatan (kualitatif)
Kenali kekurangan diri sendiri agar tidak sombong
dan ketahui kelebihan diri sendiri agar tidak rendah diri.
dan ketahui kelebihan diri sendiri agar tidak rendah diri.
Ø
Weaknesses (Kelemahan)
Adalah
kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya
yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi.
Kelemahan
itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa
hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan
tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
Contoh :
1)
Kurang terbinanya komunikasi antar anggota
2)
Jaringan yang telah terbangun tidak dimaksimalkan oleh seluruh anggota.
Ø
Opportunity (kesempatan)
Adalah
faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi
organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.
Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam
hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon
masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
Contoh :
2) Isu yang sedang
diangkat merupakan isu yang sedang menjadi topic utama.
Ø
Threat (ancaman)
Adalah
factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya
atau berjalannya sebuah organisasi dan program.
Ancaman
ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin
mencoba untuk kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada
kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.
Contoh :
1)
Masyarakat sudah jenuh dengan pilkada
2)
Isu agama yang berupa ritual telah membuat masyarakat bosan.
Dalam
contoh-contoh tersebut maka kita dapat melihat apa yang dapat kita lakukan dan
kita gunakan, serta apa yang tidak dapat kita lakukan serta harus kita
lengkapi.
SWOT untuk organisasi
Dalam
sebuah organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan dilaksanakan
pembuatan rencana program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan sebuah
analisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut. Analisis SWOT biasanya
dicantumkan dalam GBHO (Garis-garis
Besar Haluan Organisasi) yang menjelaskan tentang kondisi lingkungan
organisasi baik kondisi internal maupun external.
Setelah
dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi di
lingkungan internal dan external organisasi, maka dapat mulai membuat rencana program kerja yang sesuai dengan
kondisi yang dibutuhkan dan mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.
Sebagai
alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika
telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak
menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan
yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna
jika tujuan telah ditetapkan. Dan yang menjadi tujuan dari sebuah organisasi
adalah Visi dan Misi dari organisasi tersebut. Sehingga analisa SWOT dapat
berjalan dengan baik apabila visi dan misi organisasi telah terbangun.
2.
Perancangan Sistem Organisasi
a.
Analisa /
identifikasi realitas
-
Internal
-
Eksternal
b.
Checking
-
First Checking
-
Middle Checking
-
Final Checking
c.
Analisa Sumber Daya
-
Pemahaman
-
Penetapan
-
Pemantapan
d.
Analisa Tujuan
-
Perancangan
-
Penetapan
-
Pemantapan
e.
Desain/ Perancangan
Langkah
-
Desain Rancangan
·
Organizing
·
Directing
-
Antisipasi Kondisi
(1000 Langkah Dibalik 1 Langkah)
f.
Controling
g.
Evaluating
h.
Running
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam menjalankan
roda organisasi dipandang penting memahami beberapa hal yang meliputi :
1.
Pemahaman Tentang
Organisasi
2.
Pemahaman Tentang
Manajemen
3.
Pemahaman Tentang
Kepemimpinan
4.
Pemahaman Tentang
Konflik dan Manajemen Konflik
5.
Pemahaman Analisis
SWOT
Dari berbagai
pemahaman diatas beberapa hal yang dapat diterapkan pada langkah organisasi
meliputi :
1.
Analisa /
identifikasi realitas
-
Internal
-
Eksternal
2.
Checking
-
First Checking
-
Middle Checking
-
Final Checking
3.
Analisa Sumber Daya
-
Pemahaman
-
Penetapan
-
Pemantapan
4.
Analisa Tujuan
-
Perancangan
-
Penetapan
-
Pemantapan
5.
Desain/ Perancangan
Langkah
-
Desain Rancangan
·
Organizing
·
Directing
-
Antisipasi Kondisi
(1000 Langkah Dibalik 1 Langkah)
6.
Controling
7.
Evaluating
8.
Running
DAFTAR PUSTAKA
Winardi. 2003.
Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta : PT. Raja Gafindo Persada
Argyris, Chris.
1964. Integrating the Individual and the Organization. New York : Wiley dan
Sons, Inc.
Terry , George R .
2009 . Prinsip – Prinsip Manajemen
. Jakarta : Bumi Aksara.
Wanardi &
Warsito. Tanpa Tahun. Misteri Mukso Mahapatih Gajah Mada. Surabaya : SIC.
Pondy, LR. 1976.
Organizational Conflict Management. Chicago : The Handbook of Industrial and
Organizational Psychology.
Lewicki, Roy J,
Joseph A. 1985. Litterer, Negottation. Homewood Illinois.
Rosyid, Arif. 2010.
Kontitusi Himpunan Mahasiswa Islam. Jakarta : Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa
Islam
Fachrurramadhan
: Pengertian manajemen dan fungsinya . (Online). (http//fachrurramadhan.blogspot.com/2012/04)
pengertian-manajemen-dan fungsinya). (diakses 14 Apri 2014)
kompasania : makalah kepemimpinan pengantar
manajemen http//ekonomi.kompasania.com/manajemen/2003/11/01/makalah-kepemimpinan-pengantar-manajemen-606797.html)
(diakses 14 Apri 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar